Pages

Rabu, 21 September 2016

Tutorial setting antar 2 router menggunakan RIP

  • PERTAMA 
- buat topologi seperti diatas
- isikan IP address pada masing-masing IP PC 
- pastikan semua bisa di ping/bisa saling kirim surat
  • KEDUA
- setting IP router0 dengan cara seperti bawah
 
 Router>enable
Router#conf
Router#configurasi terminal
Enter configuration command, one per line.End with CNTL/Z .
Router(config)#int fa
Router(config)#int fastEthernet 0/0
Router(config-if)#ip add
Router(config-if)#ip add
Router(config-if)#ip address 192.168.3.17 255.255.255.240
Router(config-if)#no shu
Router(config-if)#exit
Router(config)#int fa 0/1
Router(config-if)#ip add 192.168.0.1 255.255.255.252
Router(config-if)#no shu
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit

- setting ip roter1
Router>ena
Router#
Router#conf
Configuring from terminal, memory, or network [terminal]?
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#int fa 0/0
Router(config-if)#ip add 170.11.10.17 255.255.255.248
Router(config-if)#no shu
Router(config-if)#int fa 0/1
Router(config-if)#ip add 192.168.0.2 255.255.255. 252
Router(config-if)#no shu
Router(config-if)#

- jika sudah tersetting semua maka otomatis warna kabel akan berubah jadi hijau
- pastikan dari PC0 dan PC1 bisa mengirim surat ke router0 begitu juga dengan PC2 dan PC3 bisa mengirim surat ke router1


KETIGA 
- setelah bisa sukses semua, sekarang tinggal bagaimana caranya agar blok LAB CISCO(PC2,PC3) bisa mengirim ke blok LAB JARINGAN(PC0,PC1)
- klik router0 dan pilih tab config lalu klik pilihan RIP
-selanjutnya ketikan network dari blok PC LAB JARINGAN dan PC LAB CISCO serta nerwork dari router
 
- jika sudah maka coba ping antara PC0/PC1 ke PC2/3 maka hasilnya akan berhasil.


 

Kamis, 01 September 2016

Troubleshooting lapisan presentasi jaringan LAN

1. Jelaskan application layer ?
Application layer adalah lapisan yang menyediakan interface antara aplikasi yang digunakan untuk berkomunikasi dan jaringan yang mendasarinya di mana pesan akan dikirim. Protokol Application Layer digunakan untuk pertukaran data antara program yang berjalan pada source dan host tujuan.


2. Jelaskan tentang DHCP (Dynamic Host Control Protocol) 
merupakan sistem pengalamatan atau pendistribusian yang secara otomatis akan memberikan IP Address kepada Host/Komputer atau Client pada layanan TCP/IP yang memintanya.


3. Jelaskan tentang FTP
Protokol pengiriman berkas (bahasa Inggris: File Transfer Protocol) adalah sebuah protokol Internet yang berjalan di dalam lapisan aplikasi yang merupakan standar untuk pengiriman berkas (file) komputer antar mesin-mesin dalam sebuah Antarjaringan. FTP merupakan salah satu protokol Internet yang paling awal dikembangkan, dan masih digunakan hingga saat ini untuk melakukan pengunduhan (download) dan penggugahan (upload) berkas-berkas komputer antara klien FTP dan server FTP. Sebuah Klien FTP merupakan aplikasi yang dapat mengeluarkan perintah-perintah FTP ke sebuah server FTP, sementara server. FTP adalah sebuah Windows Service atau daemon yang berjalan di atas sebuah komputer yang merespons perintah-perintah dari sebuah klien FTP. Perintah-perintah FTP dapat digunakan untuk mengubah direktori, mengubah modus pengiriman antara biner dan ASCII, menggugah berkas komputer ke server FTP, serta mengunduh berkas dari server FTP.


4. Jelaskan tentang TELNET 
Telnet (Telecommunication network) adalah sebuah protokol jaringan yang digunakan pada Internet atau Local Area Network untuk menyediakan fasilitas komunikasi berbasis teks interaksi dua arah yang menggunakan koneksi virtual terminal. TELNET dikembangkan pada 1969 dan distandarisasi sebagai IETF STD 8, salah satu standar Internet pertama. TELNET memiliki beberapa keterbatasan yang dianggap sebagai risiko keamanan.


5. Jelaskan tentang HTTP 
Hypertext Transfer Protocol (HTTP) adalah sebuah protokol jaringan lapisan aplikasi yang digunakan untuk sistem informasi terdistribusi, kolaboratif, dan menggunakan hipermedia. Penggunaannya banyak pada pengambilan sumber daya yang saling terhubung dengan tautan, yang disebut dengan dokumen hiperteks, yang kemudian membentuk World Wide Web pada tahun 1990 oleh fisikawan Inggris, Tim Berners-Lee. Hingga kini, ada dua versi mayor dari protokol HTTP, yakni HTTP/1.0 yang menggunakan koneksi terpisah untuk setiap dokumen, dan HTTP/1.1 yang dapat menggunakan koneksi yang sama untuk melakukan transaksi.Dengan demikian, HTTP/1.1 bisa lebih cepat karena memang tidak perlu membuang waktu untuk pembuatan koneksi berulang-ulang.

trobleshooting lapisan sesi jaringan LAN


 Presentation layer merupakan lapisan ke-6 dari model refrensi OSI. Presentation layer melakukan fungsi-fungsi tertentu yang diminta untuk menjamin penemuan sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertentu. Presentation layer tidak mengijinkan pengguna untuk menyelesaikan sendiri suatu masalah. Tidak seperti layer-layer di bawahnya yang hanya melakukan pemindahan bit dari satu tempat ke tempat lainnya, presentation layer memperhatikan sintaks dan semantik informasi yang dikirimkan.
  • TROUBLESHOOTING LAPISAN PESENTASI ( PRESENTATION LAYER )
1. Troubleshooting Methods
       Model  OSI  juga  menyediakan  dasar  yang  sistematis  untuk  mengatasi            masalah  jaringan.  Dalam  setiap skenario troubleshooting, prosedur                    pemecahan masalah dasar meliputi langkah-langkah berikut:
1.           Mengidentifikasi dan memprioritaskan solusi alternatif.
2.           Pilih salah satu alternatif sebagai solusinya.
3.           Mengimplementasikan solusi.
4.           Mengevaluasi solusi.
Model OSI  dapat  digunakan  sebagai  pedoman  untuk  pemecahan masalah. Menggunakan model  berlapis, ada  tiga  pendekatan  pemecahan masalah  yang  berbeda  yang  teknisi  dapat  digunakan  untuk mengisolasi masalah:
1.           Bottom-Up
Pendekatan  bottom-up  dimulai  dengan  komponen  fisik  dari  jaringan  dan  bekerja  dengan cara naik  lapisan dari model OSI. Pemecahan masalah bottom-up merupakan pendekatan yang efektif dan efisien untuk tersangka masalah fisik.




2.           Top-Down
Pendekatan top-down dimulai dengan aplikasi pengguna dan bekerja dengan cara menuruni lapisan  dari  model  OSI.  Pendekatan  ini  dimulai  dengan  asumsi  bahwa  masalahnya  adalah  dengan aplikasi dan bukan infrastruktur jaringan.




3.           Divide-and-Conquer
digunakan  oleh  teknisi  jaringan  lebih  berpengalaman.  Teknisi membuat  tebakan menargetkan  lapisan  masalah  dan  kemudian  berdasarkan  hasil  pengamatan,  bergerak  ke  atas  atau bawah lapisan OSI.

   2.   Troubleshoot pada lapisan presentasi (presentation layer)
Alasan mengapa peranan lapisan presentasi tidak selalu digunakan dalam komunikasi jaringan adalah bahwa pekerjaan yang disebutkan di atas hanya tidak selalu diperlukan. Kompresi dan enkripsi biasanya dianggap "opsional", dan fitur terjemahan juga hanya diperlukan dalam keadaan tertentu.
Alasan lain mengapa lapisan presentasi kadang tidak disebutkan adalah bahwa fungsinya dapat dilakukan sebagai bagian dari layer aplikasi. Untuk  lapisan atas (5 sampai 7) dari model OSI berurusan dengan persoalan aplikasi dan pada umumnya hanya diimplementasikan dalam software. Lapisan aplikasi paling dekat dengan pengguna akhir.


 Kedua pengguna dan proses lapisan aplikasi berinteraksi dengan aplikasi perangkat lunak yang mengandung komponen komunikasi. Sehingga Teknisi juga harus memeriksa konfigurasi aplikasi. Sebagai contoh, jika troubleshooting suatu email, pastikan bahwa  aplikasi  yang  dikonfigurasi    benar  mengirim  dan  menerima  informasi  server  email.  Hal  ini  juga diperlukan untuk memastikan bahwa resolusi nama domain berfungsi seperti yang diharapkan.

X Window System



Tampilan layar X-Windows KDE 3,5
X-Windows (atau X11 atau X) adalah sistem grafis dan windowing bagi sistem operasi UNIX dan sistem-operasi-mirip-UNIX yang dikembangkan di Massachusetts Institute of Technology (MIT) sejak tahun 1984.
Dengan menggunakan X-Windows dan aplikasi Windows Manager, sebuah komputer dengan sistem operasi UNIX dapat memiliki sistem GUI (Graphical User Interface), seperti:

Selasa, 16 Agustus 2016

PENGERTIAN KABEL FIBER OPTIK

Sebagai pembahasan awal, alangkah baiknya jika kita mencari tahu lebih dulu mengenai pengertian kabel fiber optik, baik jika dilihat secara luas maupun lebih spesifik dengan mengacu pada kegunaannya sebagai salah satu bagian dari perangkat keras jaringan komputer.

Pengertian Kabel Fiber Optik Secara Umum

Jika dilihat secara umum, pengertian kabel fiber optik dapat diurai sebagai berikut :
Kabel fiber optik adalah salah satu jenis kabel yang dibuat dengan teknologi canggih masa kini, yang mana sebagian besar bahan dasarnya terbuat dari serat kaca.

Pengertian Kabel Fiber Optik Untuk Jaringan Komputer

Setelah memahami apa itu pengertian kabel fiber optik secara umum, tentu Anda penasaran khan bagaimana definisinya jika dikaitkan menurut fungsinya sebagai salah satu komponen yang digunakan pada jaringan komputer. Berikut ini pengertian kabel fiber optik untuk jaringan komputer :
Kabel jaringan fiber optik adalah suatu jenis kabel yang diperuntukkan sebagai media transmisi terarah (guieded/wireline) guna kepentingan perpindahan arus data dalam dunia jaringan komputer.

FUNGSI KABEL JARINGAN FIBER OPTIK

Setelah mengetahui pengertian kabel jaringan fiber optik seperti yang telah kami jelaskan di atas, berikutnya kita akan membahas tentang fungsi kabel jaringan fiber optik terhadap kehidupan umat manusia modern.
Sebagai kabel yang sarat akan teknologi canggih, fungsi kabel jaringan fiber optik diantaranya yaitu untuk kepentingan jaringan biasa seperti LAN (Local Area Network), WAN (Wide Area Network) atau MAN. Biasanya kabel jaringan fiber optik lebih banyak ditemukan pada instalasi jaringan tingkat menengah ke atas seperti perusahaan-perusahaan besar atau instansi pemerintahan yang menuntut adanya struktur jaringan dengan kemampuan yang benar-benar cepat.
Kabel jaringan fiber optik juga merupakan salah satu pilihan jika jaringan yang ingin dibangun menuntut instalasi yang harus bisa meladeni kebutuhan sebuah gedung dengan beberapa lantai atau bahkan kebutuhan jaringan antar gedung sekalipun. Bahkan kabel fiber optik telah banyak digunakan pada berbagai sistem komunikasi yang dibangun di dalam laut guna mengubungkan berbagai kota di berbagai negara.

KARAKTERISTIK KABEL JARINGAN FIBER OPTIK

Struktur/Komponen Kabel Fiber Optik

Karakteristik kabel jaringan fiber optik yakni bagian dalamnya terdiri dari inti yang terbuat dari serta kaca dengan beberapa lapisan yang memiliki fungsinya sendiri-sendiri. Tak berbeda jauh dengan kabel jaringan lain seperti kabel UTP atau kabel STP, pada kabel jaringan fiber optik ini juga terdapat insulator (disebut coating) yang dirancang dengan beraneka ragam warna.
Gambar: Karakteristik/Struktur Komponen Kabel Fiber Optik
Untuk lebih jelasnya, karakteristik kabel jaringan fiber optik dapat dijelaskan dengan menggunakan gambar sederhana di atas. Dari gambar tersebut dapat dilihat jika kabel fiber optik terdiri dari :
Inti (Core)
Tepat di tengah-tengah kabel fiber optik terdapat bagian utama dalam struktur kabel fiber optik yakni ‘core‘ alias inti yang terbuat dari serat kaca. Umumnya core ini memiliki diameter sekitar 2 μm – 50 μm (tergantung dari jenis serat optiknya), dimana ukuran core ini sendiri berpengaruh besar terhadap kualitas dan kemampuan dari sebuah kabel fiber optik. Fungsi core pada kabel fiber optik ini adalah sebagai tempat berlangsungnya perambatan cahaya dari satu ujung ke ujung kabel lainnya, sehingga proses pengiriman cahaya dapat dilakukan.
Jaket (Cladding)
Lapisan yang menyelubungi core pada kabel fiber optik disebut cladding yang terbuat dari kaca. Indeks bias yang dihasilkan cladding ini lebih kecil dari core, dimana hubungan indeks bias antara core dan cladding akan mempengaruhi perambatan cahaya pada core (mempengaruhi besarnya sudut kritis). Diameter cladding berkisar antara 5 μm – 250 μm serta berfungsi sebagai pelindung core sekaligus menjadi cermin yang terpancar keluar kembali ke dalam core. Bisa dibilang cladding merupakan bagian yang punya peran penting karena berkat cladding inilah cahaya dapat merambat dalam core serat optik.
Mantel (Coating)
Di bagian luar setelah cladding, terdapat mantel atau coating yang umumnya terbuat dari bahan plastik. Adapun fungsi coating pada kabel fiber optik adalah sebagai pelindung mekanis yang menjagai serat optik dari kerusakan yang dapat terjadi karena lengkungan kabel atau gangguan luar lainnya seperti kelembaban. Coating ini memiliki warna yang beragam untuk mempermudah dalam penyusunan urutan core.
Strength Member & Outer Jacket
Strength Member (material penguat) dan Outer Jacket (jaket luar) merupakan lapisan terluar dari sebuah kabel fiber optik. Fungsi atau kegunaannya tentu saja sebagai pelindung yang menjaga kabel dari gangguan luar yang bisa menyebabkan kerusakan pada bagian core.

Karakteristik Kabel Fiber Optik Secara Umum

Selain beberapa komponen di atas, karakteristik kabel jaringan fiber optik secara umum dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
  • Bagian dalam kabel jaringan fiber optik terdiri dari inti yang terbuat dari serat kaca dan diselubungi oleh beberapa lapisan yang bersifat sebagai pelindung.
  • Konektor yang umum digunakan untuk kabel jaringan fiber optik adalah konektor ST, namun baru-baru ini ada konektor lain yang diperkenalkan sebagai pasangan kabel jaringan fiber optik yakni konektor SC.
  • Kecepatan transfer data yang mampu dilakukan kabel fiber optik berada di angka 100 Mbps ke atas (bahkan dapat mencapai 1000 Mbps).
  • Biaya rata-rata pernode cukup mahal.
  • Diameter kabel jaringan fiber optik dan dan ukuran konektornya relatif kecil sehingga fleksibel dalam proses instalasi.
  • Panjang kabel jaringan fiber optik sangat panjang yakni mencapai 2 km (mengalahkan kabel jaringan lainnya seperti Coaxial dan Twisted Pair).

CARA KERJA KABEL JARINGAN FIBER OPTIK

Cara Pembuatan Kabel Jaringan Fiber Optik

Pembuatan kabel jaringan fiber optik terbilang sangat rumit, karena dilakukan dengan cara menarik bahan dasar berupa kaca yang telah dicairkan hingga kental, hingga akhirnya diperoleh serabut atau serat kaca dengan penampang tertentu.
Proses pembuatan kabel fiber optik ini disebut modified chemical vapor deposition (MCVD), dimana silikon dan germanium bereaksi dengan oksigen membentuk SiO2 dan GeO2 yang kemudian menyatu dan membentuk kaca. Butuh waktu hingga beberapa jam untuk melakukan proses ini, namun semuanya dilakukan secara otomatis dengan menggunakan alat berteknologi canggih.
Setelah proses pertama selesai, kaca yang dihasilkan kemudian dimasukkan kedalam sebuah alat yang disebut fiber drawing tower, guna dipanaskan hingga mencapai 1900-2200 derajat celcius hingga akhirnya kaca tersebut meleleh. Berikutnya lelehan tersebut jatuh melewati laser mikrometer hingga akhirnya membentuk serabut atau serat kaca.
Yang harus dipastikan dalam proses pembuatan kabel fiber optik ini adalah pengerjaannya yang harus dilakukan dengan bahan baku (kaca) yang sedang dalam keadaan sangat panas, lalu diperlukan beberapa perhitungan ketat demi menjaga agar perbandingan relatif antara bermacam lapisan tidak berubah dalam proses ‘penarikan’.

Cara Kabel Fiber Optik Mentransmisikan Data

Kabel jaringan fiber optik memiliki cara kerja yang sangat berbeda dengan kabel jaringan lainnya seperti kabel Coaxial ataupun kabel Twisted Pair. Pasalnya kabel jaringan fiber optik bukan mentransmisikan sinyal listrik seperti kabel-kabel jaringan lainnya, melainkan mentransmisikan cahaya dengan cara mengkonversi sinyal listrik menjadi gelombang cahaya. Dengan begitu maka kabel jaringan yang satu ini punya keunggulan dalam hal mengurangi masalah gangguan gelombang frekuensi bahan elektrik, sehingga sangat ideal untuk digunakan pada kawasan yang dikelilingi gelombang frekuensi cukup tinggi.
Prinsip menggunakan gelombang cahaya pada kabel jaringan fiber optik membuatnya mampu membawa informasi lebih banyak dan menghantarkannya ke jarak yang jauh dibanding kabel jaringan lainnya yang masih menggunakan prinsip sinyal listrik. Hal ini dapat terjadi karena bahan baku yang digunakannya merupakan serat kaca murni yang dapat terus memancarkan cahaya tak peduli berapa panjang kabel yang ada.
Dalam prosesnya, cara kerja kabel fiber optik adalah dengan memanfaatkan cermin yang menghasilkan total internal reflection (refleksi total pada bagian dalam serat kaca). Analogi sederhana mengenai cara kerja kabel fiber optik dalam mentransmisikan gelombang cahaya kira-kira seperti ini :
Jika Anda sedang berada di sebuah ruangan yang gelap dengan sebuah jendela kaca, kemudian Anda mengarahkan cahaya senter dengan posisi 90 derajat tegak lurus dengan kaca, maka cahaya senter akan menembus ke luar ruangan. Namun kondisinya akan berbeda jika cahaya senter tersebut diarahkan (ke jendela berkaca) dengan sudut yang rendah (hampir paralel dengan cahaya aslinya), maka kaca tersebut akan berfungsi menjadi cermin yg akan memantulkan cahaya senter ke dalam ruangan. Seperti itulah yang terjadi pada serat optik, dimana cahaya berjalan melalui serat kaca pada sudut yang rendah.

JENIS-JENIS KABEL JARINGAN FIBER OPTIK

Tipe Kabel Fiber Optik Menurut Transmitter

Kabel jaringan fiber optik terdiri dari beberapa jenis, yang biasanya dapat dengan mudah diketahui dengan melihat transmitter (media transmisi data) yang digunakannya. Berikut ini jenis-jenis kabel jaringan fiber optik :
1. Single Mode
Kabel jaringan fiber optik jenis single mode memiliki inti (core) yang relatif kecil, dengan diameter sekitar 0.00035 inch atau 9 micron. Jenis kabel fiber optik yang satu ini menggunakan tranmitter laser semi konduktor yang mengirimkan sinar laser inframerah dengan panjang gelombang mencapai 1300-1550 nm. Disebut ‘single mode’ karena penggunaan kabel fiber optik ini hanya memungkinkan terjadinya satu modus cahaya saja yang dapat tersebar melalui inti pada suatu waktu.
Berikut ini karakteristik kabel jaringan fiber optik jenis single mode :
  • Laju Data : Tinggi
  • Jarak Pengiriman Data : Jauh
  • Masa Pakai : Sebentar
  • Sensitifitas Suhu : Substansial
  • Biaya : Mahal
2. Multi Mode
Jenis kabel fiber optik yang satu ini memiliki inti (core) yang lebih besar dibanding milik kabel fiber optik jenis single mode yakni berdiameter sekitar 0.0025 inch atau 62.5 micron. Dengan ukuran yang lebih besar, maka penggunaan kabel fiber optik jenis ini memungkinkan ratusan modus cahaya tersebar melalui serat secara bersamaan. Kabel fiber optik multi mode ini menggunakan LED (Light Emiting Diode) sebagai media transmisinya, serta lebih ditujukan untuk kepentingan komersil.
Berikut ini karakteristik kabel jaringan fiber optik jenis multi mode :
  • Laju Data : Rendah
  • Jarak Pengiriman Data : Pendek
  • Masa Pakai : Lama
  • Sensitifitas Suhu : Minor
  • Biaya : Rendah (Murah)

Tipe Kabel Fiber Optik Menurut Aplikasi Standar

Jika diklasifikasikan menurut aplikasi standar, jenis-jenis kabel fiber optik dibedakan menjadi beberapa tipe. Berikut ini diantaranya :
  • Tight Buffer (Indoor/Outdoor)
  • Breakout Cable (Indoor/Outdoor)
  • Aerial Cable/Self-Supporting
  • Hybrid & Composite Cable
  • Armored Cable
  • Low Smoke Zero Halogen (LSZH)
  • Simplex cable
  • Zipcord cable

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KABEL JARINGAN FIBER OPTIK

Sebagai kabel yang dibuat dengan teknologi modern, kabel jaringan fiber optik punya sederet keunggulan jika dibandingkan dengan kabel jaringan lainnya seperti kabel Coaxial ataupun kabel Twisted Pair. Pun begitu bukan berarti kabel jaringan yang satu ini tak punya kelemahan lho ya. Karena itulah utuk mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan kabel jaringan fiber optik, berikut ini kami rangkumkan buat Anda :

Kelebihan Kabel Jaringan Fiber Optik

  • Kabel jaringan fiber optik dapat beroperasi dengan kecepatan yang sangat tinggi dalam membawa informasi atau data, bahkan lebih tinggi dibanding kabel jaringan Coaxial ataupun kabel Twisted Pair. Kecepatan transfer data-nya bahkan dapat mencapai 1000 mbps.
  • Bandwith kabel jaringan fiber optik tak perlu diragukan lagi karena mampu membawa paket-paket dengan kapasitas besar (bisa tembus 1 gigabit per detik).
  • Kabel jaringan fiber optik dapat mengirim sinyal lebih jauh dibanding kabel jaringan jenis lainnya, bahkan tanpa memerlukan perangkat penguat sinyal seperti repeater atau lainnya. Kalaupun dibutuhkan, penguat sinyal tidak perlu dipasang setiap 5 km seperti kabel-kabel jaringan lainnya, melainkan cukup dipasang setiap 20 km saja.
  • Material yang dipakai untuk membuat kabel jaringan fiber optik memiliki keunggulan untuk bisa bertahan pada banyak gangguan seperti kelembaban udara dan cahaya (panas). Dengan begitu maka dapat disimpulkan bahwa kabel fiber optik relatif awet karena tidak gampang rusak.
  • Kemampuan kabel jaringan fiber optik yang tahan lama dan tidak gampang rusak membuatnya jadi lebih efisien dibanding kabel jaringan lainnya, karena biaya perawatan pun jadi kian murah.
  • Tak berbeda jauh dengan kabel jaringan STP, kabel jaringan fiber optik juga kuat terhadap interferensi elektromagnetik yang berasal dari sekitar kabel.
  • Kabel jaringan fiber optik terdiri dari berbagai macam jenis yang dapat menjadi opsi untuk menyesuaikan dengan lokasi instalasinya. Mulai dari instalasi di dalam gedung, di bawah tanah hingga di dalam air, semuanya tersedia dengan kriteria dan karakteristik yang berbeda-beda.
  • Karena bukan mengirim sinyal listrik melainkan gelombang cahaya, kabel jaringan fiber optik mampu mengatasi masalah gangguan gelombang frekuensi bahan elektrik. Dengan bagitu maka kabel jaringan jenis ini sangat ideal untuk digunakan pada kawasan yang dikelilingi gelombang frekuensi cukup tinggi.
  • Diameter kabel jaringan fiber optik yang relatif kecil dan tipis, ditambah lagi dengan bobotbya yang ringan membuat proses instalasi kabel fiber optik relatif mudah karena bersifat fleksibel.
  • Berbeda dengan kabel jaringan lainnya yang berpotensi menyebabkan terjadinya korsleting atau kebakaran, khusus pada kabel fiber optik hal itu tidak akan terjadi karena menggunakan bahan dasar serat kaca yang aman dan tidak mudah terbakar karena: tidak mengalirkan listrik.
  • Berbeda dengan kabel jaringan UTP dan STP yang masih menimbulkan kemungkinan terjadnya penyadapan, hal ini tidak berlaku pada kabel jaringan fiber optik karena dapat meneruskan data tanpa ada distorsi atau gangguan.
  • Kabel jaringan fiber optic dapat dengan mudah di-upgrade bahkan tanpa perlu mengubah sistem kabel yang ada.

Kekurangan Kabel Jaringan Fiber Optik

  • Harga kabel jaringan fiber optik masih terlalu mahal, terutama jika dibandingkan dengan kabel jaringan lainnya seperti kabel UTP yang terkenal murah meriah.
  • Dalam proses instalasi kabel jaringa fiber optik diperlukan beberapa alat khusus berupa perangkat elektronik yang untuk saat ini memang masih sangat mahal. Alhasil tidak semua orang bisa ataupun mau menggunakan kabel ini sebagai media pendukung dalam instalasi sebuah jaringan komputer.
  • Dalam proses pengiriman sinyal, karena harus dilakukan perubahan sinyal listrik ke sinyal optik terlebih dahulu maka kabel jaringan fiber optik menunut adanya sumber cahaya yang kuat untuk melakukan pen-sinyalan seperti alat pembangkit listrik eksternal.
  • Jika rusak, perbaikan instalasi kabel jaringan fiber optik yang kompleks memerlukan tenaga yang ahli di bidang ini.
  • Kabel jaringan fiber optik ditakutkan bisa menyerap hidrogen sehingga dapat menyebabkan loss data.
  • Mengingat kabel jaringan fiber optik menggunakan gelombang cahaya untuk mentransmisikan data, maka kabel jaringan jenis ini tidak dapat diinstal dalam jalur yang berbelok secara tajam atau menyudut. Jika terpaksa harus berbelok, maka harus dibuat belokan yang melengkung.